Pengertian Kasab.
Kasab dari kata arab كسب yg berarti: usaha, bekerja atau mencari nafkah. Kasab bisa
juga diartikan bisnis, dan tanpa kita sadari kegiatan bisnis ini berlangsung
dari kita bangun tidur sampai tertidur lagi.
Dari imam Asy syaibani dinukil dari bukunya Dr. Ridjaluddin,
Nuansa Ekonomi Islam, mendepinisikan Al-kasab sebagai mencari perolehan harta
melalui berbagai cara yg halal. Pandangan ini berbeda dengan ekonomi
konvensional yg mengartikan bisnis itu adalah mencari keuntungan
sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya.
Produksi suatu barang atau jasa itu dilakukan apabila dia
memiliki unsur nilai guna (utility), dalam islam nilai guna itu diukur ketika
barang atau jasa itu membawa nilai kemaslahatan, dan kemaslahatan itu tercapai
dengan memelihara lima unsur, yaitu: agama, akal, jiwa, keturunan dan harta.
Pada dasarnya ada dua tujuan yg ingin dicapai oleh orang
dalam berusaha yaitu, tujuan materialisme dan tujuan bernilai ibadah, karena
kita umat islam yg kita cari berujung kepada ridho Allah semata.
Dari ibnu Umar, Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya Allah suka pada setiap mu’min yang berusaha,
ayah dari beberapa anggota keluarga, dan Allah tidak suka pada penganggur yang
sehat, tidak dalam amal dunia dan juga tidak pada amal akherat.”
Bekerja dan berusaha merupakan pondasi dasar dalam membuka
pintu rezeki dari Allah swt. Maka dalam bekerja kita dianjurkan untuk:
1.
Tidak boleh menganggap
remeh (hina) pekerjaan atau usaha
seseorang sekecil apapun, karena dengan bekerja akan mengurangi atau
menghilangkan pengangguran.
Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya dari seseorang diantara
kalian mencari kayu bakar yang di pikul diatas pundaknya itu lebih baik
daripada meminta-minta kepada orang lain baik diberi ataupun tidak.”
( Hr.
Bukhari, muslim,nasai dan tirmizi)
Dalam hadits lain dari Abu Hurairah
rasulullah bersabda:
“Adalah nabi Daud As, tidak makan melainkan
dari hasil usahanya sendiri.”
( Hr. Bukhari )
Dan diterangkan dalam Qs. Saba 34/10-11.
“Dan sesungguhnya telah Kami
berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung
dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud", dan Kami
telah melunakkan besi untuknya,
(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan".
(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan".
2. Seoarng muslim dalam bekerja harus ikhlas
hanya mencari ridho Allah semata.
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala,
dan kamu membuat dusta[1146]. Sesungguhnya yang kamu sembah
selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu
di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-
Nyalah kamu akan dikembalikan ( Qs. Al Ankabut 29:17)
Kasab atau berusaha (berbisnis) sangat
penting, karena dengannya perekonomian manusia akan berputar, namun kita selaku
mu’min harus senantiasa memperhatikan unsur halal dan haram, unsur maslahat dan
mudaratnya, dan yg terpenting kita berusaha dalam rangka beribadah kpd Allah
swt, dan dalam rangka menggapai ridhoNya.
Ayat-ayat al quran yang berkaitan dengan kasab.
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
banyak-banyak supaya kamu beruntung. “
(Qs. Al Jumuah 62:10)
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi
kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari
rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”
(Qs. Al Mulk 67:15)
(Qs. Al Mulk 67:15)
“Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain
Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta[1146]. Sesungguhnya
yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka
mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah
kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.”
(Qs. Al Ankabut
29:17)
(Qs. Al Mujamil 73:20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar